Jumpa lagi di artikel mengenai kaca low-e. Kita sudah membahas 2 jenis kaca low-e di artikel yang lalu dan definisi kaca low-e.
Sekarang, apa saja pertimbangan dan standard dari kaca low-e yang baik?
1. Perhatikan nilai emisivitas: nilai yang diberikan untuk bahan yang didasarkan pada rasio panas yang dikeluarkan dibandingkan dengan benda hitam pada skala 0 sampai 1. Sebuah benda hitam memiliki emisivitas 1 dan sebuah reflektor yang sempurna memiliki nilai 0.
2. Bagaimana tingkat reflektifitas? berbanding terbalik dengan emisivitas dan ketika nilai-nilai ditambahkan bersama-sama, totalnya sama dengan 1. Sebagai contoh, jika sebuah bahan dengan emisivitas rendah memiliki nilai emisivitas 0,03 dan nilai reflektansi 0,97, hal ini berarti bahan tersebut merefleksikan 97% energi radiasi dan memancarkan hanya 3%.
3. Faktor U (Transmisi Thermal): Faktor U mengukur seberapa baik produk dalam menahan panas. Peringkat faktor U umumnya ada di antara 0,20 dan 1,20. Di Amerika Serikat, faktor U biasanya dinyatakan dalam Btu/h ft ² F. Unit metrik yang setara adalah W/m² K. Nilai isolasinya ditunjukkan oleh nilai R, yang merupakan kebalikan dari faktor U. Semakin rendah faktor U-nya, semakin besar resistansi jendela terhadap aliran panas dan semakin baik nilai isolasinya. Sementara faktor U digunakan untuk menyatakan nilai insulasi jendela, nilai R digunakan untuk isolasi di sebagian besar bagian lain dari selubung bangunan (dinding, lantai, atap). Untuk membandingkan nilai R dan faktor U, bagilah 1 dengan jumlah faktor U, misalnya: faktor U 0,25 sama dengan 1/0,25 = 4 nilai R.
4. Solar Heat Gain Coefficient (SHGC): mengukur seberapa baik sebuah jendela menghalangi panas dari sinar matahari. SHGC adalah sebagian kecil dari panas matahari yang masuk melalui jendela. SHGC dinyatakan dengan angka antara 0 dan 1. Semakin rendah SHGC sebuah jendela, semakin sedikit panas matahari yang diteruskan.
5. Rendah emisivitas (Low-E atau Low Emissivity): Semakin rendah emisivitas, semakin tinggi persentase radiasi gelombang panjang yang dihalangi, sehingga meningkatkan kinerja termal. Kaca ini memiliki film tipis logam yang tak terlihat atau lapisan oksida logam yang memungkinkan energi matahari gelombang pendek memasuki gedung, namun mencegah energi gelombang panjang yang dihasilkan oleh sistem pemanas dan pencahayaan keluar. Ada dua jenis kaca rendah emisivitas: lapisan keras dan lapisan lunak. Sebuah lapisan logam diaplikasikan langsung ke kaca cair untuk membuat kaca rendah emisivitas lapisan keras. Sulit untuk menggores lepas lapisan tersebut dari kaca.
Proses lapisan lunak biasanya mencakup aplikasi lapisan tipis perak sementara kaca berada dalam ruang hampa. Kaca yang dilapisi bertindak sebagai cermin termal. Di musim dingin, panas memantul dari jendela Anda dan kembali ke dalam rumah. Di musim panas, panas matahari memantul dari jendela. [GAMBAR 1] Lapisan ini berkontribusi untuk efisiensi energi dan dengan demikian sesuai dengan kode energi. Pada kaca jendela ganda, ditemukan bahwa lapisan menghadap pada jarak di antara lapisan kaca. Lapisan ini halus dan dapat teroksidasi jika terkena udara. Jarak (divider) antara lapisan kaca diisi dengan gas Argon untuk mencegah oksidasi tersebut. Gas ini juga bertindak sebagai insulator tambahan.
6. Transmitasi tampak (VT): mengukur seberapa banyak cahaya datang melalui produk. Transmitansi terlihat adalah sifat optik yang menunjukkan jumlah cahaya tampak yang diteruskan. VT dinyatakan dengan angka antara 0 dan 1. Semakin tinggi VT, semakin banyak cahaya yang diteruskan.
7. Kebocoran Udara (AL): ditunjukkan oleh peringkat kebocoran udara yang dinyatakan dengan ukuran kaki kubik yang setara dari udara yang lewat melalui ukuran kaki persegi luas jendela (cfm/sq ft). Hilang dan didapatkannya panas terjadi akibat infiltrasi melalui retakan di tempat pemasangan jendela. Semakin rendah AL, semakin sedikit udara yang akan melewati celah-celah di tempat pemasangan jendela.
8. Ketahanan Kondensasi (CR): mengukur kemampuan suatu produk untuk menghindarkan permukaan interior produk tersebut dari pembentukan kondensasi. Semakin tinggi peringkat CR, semakin baik produk tersebut dalam menghindari pembentukan kondensasi. Meskipun peringkat ini tidak bisa memprediksikan kondensasi, ia menyediakan metode yang dapat diandalkan untuk membandingkan potensi pembentukan kondensasi pada berbagai produk. CR dinyatakan dengan angka antara 0 dan 100.
9. Pihak yang bertanggung jawab: satu-satunya pihak yang harus memberikan penilaian bersertifikat dan menandatangani perjanjian lisensi dengan NFRC. Mereka harus memenuhi persyaratan program sertifikasi untuk memperoleh Sertifikat Label. Pemasok kaca jendela mungkin adalah pihak yang bertanggung jawab, tetapi mereka harus tahu jenis sistem framing dan memiliki akses ke karakteristik kinerja termal dari sistem tersebut guna menilai seluruh sistem fenestrasi. Biasanya, pihak yang bertanggung jawab adalah kontraktor kaca jendela atau produsen tirai dinding.
10. ENERGY STAR®: sebuah program bersama dari Agensi Proteksi Lingkungan AS dan Departemen Energi AS yang dimaksudkan untuk menghemat uang dan melindungi lingkungan melalui promosi produk dan praktek hemat energi. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di link berikut EnergyStar.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.